Home >> Agency >> dunia kerja >> perusahaan >> 6 Fakta Kerja Di Creative Agency

6 Fakta Kerja Di Creative Agency

lowongan kerja agency
Di postingan kemaren, kita udah sempet singgung soal lowongan kerja di creative agency. Nah, sekarang, aku mau ajak kamu buat liat lagi, kayak apa sih kultur agency yang katanya "agile" itu?

Banyak yang bilang, kerja di creative agency itu keren. Anak ahensi dianggap lebih creative-in-style dibanding mereka yang kerja di bidang lain yang biasanya keliatan lebih kaku atau let's say formal.
Bener gitu?
Mungkin iya, mungkin juga iya..!
* (berarti iya semua dong?!)


Sebenernya, kerjaan apapun prinsipnya sama aja.. Yang penting tanggung jawab sama dedikasi. Cuma spesifikasi plus delivery-nya aja yang mungkin beda.

Ngomongin soal kerja di agency, berikut ada 6 fakta tentang kerja di agency, yang dijelasin sama Prarthana Jayaram, seorang penulis dan editor lulusan Columbia Graduate School of Journalism dengan gelar master.

Menurut Prarthana, 6 point yang dimaksud itu ngehighlight soal kultur kerja di creative ahensi.

1. Style Itu Penting!

Style yang dimaksud di sini bukan melulu soal penampilan, tapi juga soal output. Misalnya, gaya copywriting yang kadang harus tampil 'edgy' dengan mengesampingkan unsur grammatical, bahasa yang di-EYD atau lain sebagainya. Kalo agency harus marketingin produk dengan segmen pasar anak muda, gak mungkin pake gaya tradisional. Udah pasti, gaya bahasanya juga pake gaya bahasa gawl yang kadang secara grammar ancur-ancuran.
Biarpun sejatinya gaya tradisional belum ilang banget, tapi penyesuaian gaya dengan target konsumen itu mutlak diperlukan.

2. Harus Tahu Tujuan

Di point ini, ditekenin kalo riset itu penting. Klien bisa aja gak kenal siapa konsumen mereka, tapi kamu - sebagai agency, wajib paham ekosistem pasar yang akan kamu tuju lewat brand klien kamu.
Target market yang sesungguhnya mungkin gak kayak yang kamu bayangin, tapi kamu harus bisa deal with them.

3. Harus Berdasarkan Data

Menyesuaikan strategi pendekatan dengan mengedepankan data dan insight, bakal bikin usaha kamu ber-marketing jadi lebih efektif. In short, ningkatin kualitas kinerja kamu.

4. Bukan Apa Yang Diomongin, Tapi Gimana Ngomongnya!

Ngiklan itu mostly storytelling. Menceritakan keunggulan brand klien yang dibawa sama (agency) kamu, lewat strategi yang bener. Jadi sebagus-bagusnya produk, kalo orang nggak tau, atau susah inget sama brandnya lantaran ide kreatifmu kurang ngena, hasilnya orang bakal nggak kepikiran buat beli produk klien kamu.

5. Harus Update, Tapi Jangan Lebay

Di jaman dimana perubahan itu berlangsung cepet banget, maka wajar kalo agency, beserta kamu dan orang-orang yang ada di dalamnya, harus tetep update sama trend, teknologi dan sistem yang berjalan di sekitar.
Ketulusan itu adalah koentji! Tulus dalam hal nge-lead klien, kapan waktunya mengkapitalisasi trend, kapan nggak. Jangan maksain.

6. Ngedewain Ide

Agency itu dibayar sama klien ya buat ngehasilin ide kreatif. Idenya ide apa? Ide buat masarin brandnya klien pastinya. Jadi, gak heran kalo di agency, ide itu jadi aset yang paling primer. Jadi, kalo kamu mau kerja di agency, ya kamu harus kreatif!

Iklan Google Oke Nih. Agency Mana Yang Bikin?
Bagikan Ke Orang Lain :

Kamu Pasti Suka Ini Juga!