Home >> kasus >> kontroversi >> Cinta Beda Agama - Netflix Dilabrak!

Cinta Beda Agama - Netflix Dilabrak!

a suitable boy netflix
Indonesia. Selain terkenal karena keaneka ragaman hayati, keindahan pesona alam, serta kekayaan budaya tradisionalnya, negara dengan kode area +62 ini juga dikenal karena masyarakatnya yang ramah... namun sering ngegas.
Terutama kalo ngomongin soal agama. Orang Indonesia sering banget mendadak kayak cewek mens pas ngerasa keyakinannya diusik.

iya sih.. Semenjak isu agama sering digoreng buat dagangan politik, tensi sosial keagamaan kita - terutama di sosmed, jadi sering panas. Yang bisa ngademin cuma satu : LINK - Kalo udah dikasih link, akur semuanya.

India Juga Sensi..

Well, sensitifitas dalam bahasan agama ini nyatanya bukan milik orang Indonesia aja, gaes..!
Orang India, yang harusnya lebih hi-tech karena banyak yang jadi pakar IT, ternyata juga gak jauh beda. Di sana, masalah keyakinan kurang lebih masih se-sensitif di Indonesia. Gak jarang, brand-brand asing yang masuk ke sana dan tanpa sepengetahuannya menyinggung kearifan agama tertentu (terutama mayoritas), langsung diboykot abis-abisan.!

Brand Tata yang notabene brand asli India aja, sempet narik iklan produk berlian mereka yang mengisahkan keluarga Hindu-Muslim, saat merayakan kelahiran jabang bayi. Iklan yang dimaksud harus ditarik lantaran adanya tekanan ke salah satu offline store milik Tata, dan juga tekanan di medsos sesaat setelah iklan itu tayang.

A Suitable Boy

Yang terbaru seputar sensinya urusan agama di India adalah tentang serial Netflix yang kena gugat. Serial berjudul "A Suitable Boy" ini, merupakan kisah yang diangkat dari Novel Karya Vikram Seth yang dirilis tahun 1993.
Serial ini menceritakan tentang pacaran beda agama, yang sebenernya udah jadi fenomena yang sangat umum. Tapi, karena urusan sensitifitas di India tadi, dugaan kalo Netflix tengah mempromosikan aksi "Love Jihad" atau "Jihad Cinta" jadi mencuat.
Btw, "Love Jihad" atau "Jihad Cinta" adalah sebuah istilah dari kaum nasionalis Hindu India, yang menentang perkawinan pria Muslim dengan perempuan Hindu, karena nantinya si istri akan diminta ikut suami.

A Suitable Boy sendiri sebenernya adalah drama yang inspiratif. Latar belakang kisah romantis yang melibatkan Kabir (yang diperankan sama Danesh Razvi) dengan Lata (Tanya Maniktala) itu adalah tahun 1950an, dimana pada masa itu, konflik antar umat beragama di India - spesifiknya adalah kaum mayoritas Hindu dengan kaum minoritas Muslim, lagi panas-panasnya. Drama adaptasi ini disutradarai sama Mira Nair, seorang filmmaker India yang tinggal di New York, Amerika.

Pemerintah India : "Pak Pol, Tolong Netflix Diperiksa!"

Pemerintah setempat minta sama pihak berwajib buat menginvestigasi Netflix atas siaran yang dianggap gak layak itu. Gak cukup sama laporan, wakil pemerintah dari Partai Hindu Nasionalis juga menyerukan boykot buat layanan streaming asal Amerika tersebut.

Seruan itu sebenernya gak serta merta diikutin, karena beberapa pihak nganggap kalo gugatan tersebut lebih berbau politis. Konon gugatan dimunculin, karena emang pemerintah India lagi mau ngencengin sensor buat konten digital. Malah katanya, awal November kemarin, udah ada aturan baru, yang menyebut kalo pemerintah disana bakal berlakuin SOP yang sama ke platform streaming (Netflix, Amazon Prime Video dan Disney’s Hotstar), dengan yang diberlakuin ke TV. - Ini mah kayak model di kita aja..! Siapa yang ngikutin siapa ini sebenernya??

Netflix No Comment Aja

Gilles Verniers, seorang professor ilmu politik dari Ashoka University, bilang kalo gugatan pemerintah tersebut sebenernya cuma notifikasi buat para Produser aja.
"Gugatan pemerintah (soal serial 'A Suitable Boy') sebenernya cuma pengingat aja, biar Netflix dan para Produser bisa lebih bijak dalam menampilkan cerita tentang hubungan antar umat beragama.", Jelasnya.

Sementara, juru bicara Netflix, Thomas Cheryan, no comment soal ini.

Sekedar info.. Netflix masuk India itu sekitar tahun 2016. Jumlah penggunanya di sana gak begitu signifikan, tapi tetap ngalamin pertumbuhan (biarpun lambat).

Kasus ini sendiri, sampai dengan saat ini masih ditanganin sama pihak berwajib. Biarpun ada ancaman hukuman yang harus dihadapin sama Monika Shergill, selaku vice president for content Netflix India, dan juga Ambika Khurana, Direktur Kebijakan Public Netflix di India, tapi sampe sejauh ini Netflix bilang kalo belum ada dari mereka yang diamanin polisi.

"Wajar kali.. pak pol India kan biasanya juga datangnya selalu belakangan.!?"

Lagian, sampe se-serius ini pemerintah ngurusin cinta yang beda agama..

Bagikan Ke Orang Lain :

Kamu Pasti Suka Ini Juga!