War on Waste
Makin tingginya kesadaran buat nyelametin lingkungan, ternyata mampu mengilhami lahirnya program WoW, yang merupakan singkatan dari War on Waste.
Apa Itu War on Waste?
War on Waste, yang kalau diterjemahkan langsung artinya adalah perang terhadap sampah, merupakan program tentang kepedulian lingkungan, yang coba nyadarin kita biar gak terlalu banyak menghasilkan sampah.
Asal mulanya program ini, merupakan sebuah dokumenter sosiopolitik yang dipublikasikan oleh BBC pada tahun 2015. Program ini dibawakan oleh Hugh Fearnley-Whittingstall.. itulah kenapa judul serinya Hugh's War on Waste. Di programnya ini, Hugh berusaha untuk "berkelahi" ngelawan produsen makanan, penjual retail dan konsumen penghasil sampah.. bukan berkelahi dalam arti sebenernya yang pasti!
Dokumenter yang tayang di Inggris ini kemudian menginspirasi lahirnya seri program serupa yang tayang di negara lain, tepatnya di Australia, yakni di ABC TV pada tahun 2017. Untuk War on Waste yang ini, presenter yang ngebawainnya adalah Craig Reucassel. Sama seperti War on Waste versi BBC Inggris, War on Waste versi ABC Australia ini juga fokus buat memerangi sampah "beneran".
Diadaptasi Ke Lingkungan Kantor
Dua program War on Waste tersebut, notabene punya objek yang sama, yakni sampah fisik sebagai ancaman buat lingkungan. Jadi sampah-sampah yang dibahas di sana adalah sampah beneran yang bener-bener sampah. Kampanye Hugh ataupun Craig lebih kepada gimana caranya buat mengurangi kuantitas material buangan serta dampaknya bagi kelestarian lingkungan.
Tapi seiring perjalanan manusia serta meningkatnya kesadaran akan lingkungan, dua program itu kemudian menginspirasi banyak pihak untuk mengadopsi kampanye ini ke area masing-masing. Maknanyapun meluas.. dari sekedar sampah fisik, jadi sampah non-fisik (waktu, energi, biaya). War on Waste yang semula cuma dimaksudkan buat mengurangi sampah lingkungan, sekarang lebih dimaknai sebagai "mengurangi kesia-siaan." Bisa dibilang, kampanye ini merupakan usaha untuk peningkatan efisiensi dalam urusan pemanfaatan sarana dan prasarana, waktu, biaya dan energi.
Seperti contohnya adalah apa yang dilakukan oleh salah satu kantor perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Mereka menerapkan program WoW untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan efisiensi. Hal-hal yang dianggap nggak perlu, bener-bener dieliminir, bahkan dihilangkan sama sekali. Contoh adalah sistem paperless, dimana para karyawan di kantor tersebut, diminta untuk menyiapkan berkas hanya yang berformat soft copy aja.. Kecuali berkas-berkas penting yang emang harus ada secara fisik (seperti legal agreement atau berkas penting lainnya). Karyawan pun diminta buat mengurangi waktu nongkrong-nongkrong, ngerokok, ngopi, melakukan hal-hal yang tidak perlu dan penyalahgunaan fasilitas tidak pada tempatnya. Karyawan yang sering ambil air untuk minum diminta membawa tumbler sehingga penggunaan gelas diminimalisir, makan tidak di meja selain di pantry/breakout, penggunaan listrik juga diharapkan agar tidak ada yang mubazir dan lain-lain.
Bahkan, biar kesadaran karyawan akan program WoW bisa terus meningkat, perusahaan yang berbasis di Jl. Gatot Subroto - Jakarta Selatan itu, memberikan reward bulanan buat divisi yang meja karyawan bersih dari sampah, rapi dan "hidup". Menarik ya?
Gimana.. klen tertarik buat ikutan program War on Waste?
Bagikan Ke Orang Lain :